Wartawan: Apakah itu yang membuat Anda beralih ke pengobatan herbal?
Prof.: Tepat sekali. Selama bertahun-tahun praktik, saya melihat terlalu banyak pasien yang menggunakan obat kimia terus-menerus – awalnya memang manjur, tapi lama kelamaan tubuh mereka melemah: lambung rusak, hati bermasalah, ginjal menurun. Ada yang rasa nyerinya berkurang, tapi harus minum obat tambahan untuk efek sampingnya. Itu membuat saya gelisah: Apakah kita sedang menyembuhkan satu penyakit, tapi menciptakan penyakit lain? Saya tidak bisa terus-terusan menulis resep tanpa mencari solusi yang lebih baik.
Wartawan: Lalu bagaimana Anda memulai riset ini?
Prof.: Saya memutuskan berhenti sejenak dari praktik dan fokus meneliti. Saya pergi ke desa-desa, belajar dari para tabib lokal, lalu menggabungkannya dengan ilmu kedokteran yang saya miliki. Saya mencari tanaman herbal yang mampu memperbaiki jaringan sendi, mengurangi peradangan tanpa membahayakan organ lain. Setelah hampir 10 tahun melakukan uji coba, penyesuaian, dan riset klinis – Megamove akhirnya lahir sebagai hasil dari dedikasi saya.
Wartawan: Apakah Anda percaya pengobatan herbal bisa menggantikan obat kimia?
Prof.: Saya tidak menolak peran obat kimia, terutama dalam kondisi darurat dan pengobatan akut. Tapi untuk penyakit kronis seperti gangguan sendi, kita butuh pendekatan yang berbeda: aman, jangka panjang, dan membantu tubuh memulihkan diri secara alami. Itulah mengapa saya mencurahkan seluruh hati saya pada Megamove – karena ini bukan sekadar produk, tapi juga janji saya sebagai seorang dokter kepada pasien.
Saya percaya bahwa untuk penyakit kronis seperti nyeri sendi, pendekatan terbaik adalah pengobatan alami – yang aman, efektif, dan mendukung proses pemulihan tubuh tanpa membebani organ dalam.